Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang semakin diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Ada yang mempelajarinya karena alasan akademik, ada yang tertarik karena budaya, dan tentu saja banyak yang belajar untuk memahami ajaran Islam lebih dalam. Dengan semakin banyaknya orang yang ingin menguasai bahasa ini, pertanyaan yang sering muncul adalah: buku apa yang paling baik untuk belajar bahasa Arab?
Ketika saya mewawancarai seorang pengunjung di Cairo International Book Fair pada tanggal 1 Februari 2025, saya menanyakan pertanyaan ini kepada seorang pria asal Belanda yang datang ke acara tersebut untuk mencari buku yang bisa membantu dia belajar bahasa Arab. Saya berharap mendengar jawaban seperti buku tata bahasa klasik, kamus terkenal, atau mungkin rekomendasi buku pelajaran populer lainnya. Namun jawabannya justru membuat saya terkejut.
”Untuk belajar bahasa Arab fusha, saya pikir Al-Qur’an adalah yang terbaik,” katanya.
Jawaban ini menarik perhatian saya, terutama karena dari penampilannya, dia tampak seperti seorang non-Muslim. Mengapa seorang non-Muslim justru merekomendasikan Al-Qur’an sebagai buku terbaik untuk belajar bahasa Arab?
Ternyata, ada beberapa alasan yang masuk akal.
Pertama, Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab fusha yang baku dan indah. Sebagai kitab suci, bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an adalah bahasa Arab klasik yang kaya akan kosakata dan struktur kalimatnya sangat sistematis. Bahkan, banyak istilah yang jarang ditemukan dalam percakapan sehari-hari tetapi tetap dipelajari karena nilai sastranya yang tinggi.
Kedua, banyaknya sumber yang membantu memahami Al-Qur’an. Tidak seperti buku teks biasa, Al-Qur’an memiliki berbagai tafsir, terjemahan, dan kajian linguistik yang bisa membantu pembaca memahami makna setiap kata dan struktur kalimatnya. Hal ini mempermudah siapapun, baik Muslim maupun non-Muslim untuk belajar bahasa Arab melalui teks ini.
Ketiga, keindahan dan ketepatan bahasanya diakui bahkan oleh para akademisi dan peneliti bahasa. Banyak orang yang mempelajari bahasa Arab dari sisi filologi atau sastra mengakui bahwa Al-Qur’an adalah salah satu teks terbaik untuk memahami bahasa Arab dalam bentuknya yang paling murni.
Selain ketiga alasan di atas, fakta bahwa Al-Qur’an memang sering dijadikan referensi untuk belajar bahasa Arab juga menunjukkan betapa kuatnya peran Al-Qur’an dalam pembelajaran bahasa ini.
Di banyak lembaga pendidikan, termasuk Universitas Al-Azhar, Kairo, metode pembelajaran bahasa Arab berbasis Al-Qur’an sudah umum digunakan.
Sebagai seorang Muslim yang mempelajari bahasa Arab, bagi saya, Al-Qur’an sering dijadikan contoh dalam buku-buku pelajaran bahasa Arab adalah hal yang sudah sangat wajar. Dalam berbagai kitab nahwu dan shorof yang saya pelajari, ayat-ayat Al-Qur’an hampir selalu digunakan sebagai referensi untuk menjelaskan kaidah bahasa.
Namun, yang menarik adalah bagaimana sesuatu yang saya anggap biasa ini justru terdengar luar biasa ketika diungkapkan oleh seorang non-Muslim. Ketika pria Belanda itu menyebut Al-Qur’an sebagai buku terbaik untuk belajar bahasa Arab, saya benar-benar terkejut. Bukan karena pernyataannya salah, tapi karena saya tidak menyangka ada seseorang dari latar belakang yang berbeda yang menyadari hal ini dan bahkan mengakui keistimewaannya.
Momen itu membuat saya berpikir: betapa istimewanya Al-Qur’an, hingga bahkan mereka yang bukan Muslim pun bisa melihat keindahan dan keakuratan bahasanya. Saya yang sudah terbiasa dengan hal ini seolah diingatkan kembali bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci bagi umat Islam, tetapi juga sebuah mahakarya linguistik yang diakui oleh banyak orang dari berbagai latar belakang.
Bagi siapapun yang sedang belajar bahasa Arab, jangan berhenti di tengah jalan. Bahasa ini punya keindahan yang diakui banyak orang, bahkan di luar Islam. Teruslah belajar, karena setiap kata yang dipahami adalah langkah menuju pemahaman yang lebih dalam.