Menjadi khalifah di muka bumi sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia. “Dalam konteks keislaman, manusia itu bukan hanya pewaris semesta, tapi ia adalah paling tidak dua hal. Yang pertama, tuan bagi alam semesta (kholifatullah fi al ardh). Dan yang kedua, manusia adalah manifestasi sang pencipta”. Begitulah yang dikatakan Habib Husein Ja’far Al Hadar pada acara Future Gate yang diadakan oleh HPMI Yordania (19/2) dengan tema Manusia Pewaris Semesta dan Mesin Belajar Paling Kompleks.
Di dalam firman Allah SWT, surat Al-Baqarah ayat 30 yang artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Dalam ayat ini, malaikat meragukan eksistensi manusia sebagai khalifah. Akan tetapi Allah Maha Mengetahui. Oleh sebab itu, Allah memberikan akal kepada manusia. Seperti kata Habib Jafar “Manusia adalah makhluk paling kompleks yang diberikan karunia agar mereka bisa menghandle kepemimpinannya di atas muka bumi”. Lalu kata beliau “Dalam surat Fusshilat ayat 53 yang bermakna pertanda-pertanda Allah itu salah satunya disebar dalam diri manusia, sehingga manusia adalah pertanda dari Tuhan, karena manusia adalah pancaran dari manifestasi Tuhan itu sendiri, dan manusia itu adalah sebaik-baiknya ciptaan”.
Jadi, meskipun banyak kesulitan yang kita hadapi saat menjadi wakil Allah di muka bumi ini, akan tetapi Allah telah memberikan kita akal untuk mengatasi itu semua. Manusia memiliki eksistensi yang besar yang berada di dalam tubuh yang kecil. Manusia adalah semesta itu sendiri. Allah sudah memberikan segala sesuatu kepada manusia, tinggal kita saja yang mencari cara bagaimana semuanya bisa bermanfaat untuk diri manusia itu sendiri dan untuk alam semesta. Berikut adalah insight yang sangat mengena di dalam hati para peserta saat acara Future Gate kemarin.
Future Gate merupakan acara webinar online, sharing session, serta Focus Grup Discussion, yang menghadirkan tokoh-tokoh ternama dengan kapabilitas tinggi. Selain Habib Ja’far, banyak tokoh-tokoh lain yang tak kalah hebatnya, seperti Bapak H. Anies Rasyid Baswedan, Jovial Da Lopez, Prof. Yassierli, dan lain-lain. Tentunya dengan tema yang berbeda-beda dan tak kalah seru. Acara yang diadakan oleh HPMI Yordania ini hadir sebagai sarana pengembangan pribadi, penggambaran jenjang pasca kelulusan, serta persiapan pelajar diaspora untuk menyambut hulu aliran masa depan. Acara ini berlangsung dari tanggal 2 Februari hingga 22 Februari 2025. Semoga dengan diadakannya acara ini bisa menjadi ruang untuk kita belajar dan terus bertumbuh.
#FutureGate#BorntoInheritTheStars